Jumat, 22 Juli 2011

rumus rugi-rugi daya Jaringan Tegangan menengah

Rugi – Rugi Pada Jaringan Distribusi
Daya listrik yang dikirim dan disalurkan dari gardu induk/trafo distribusi ke pemakai mengalami rugi tegangan dan rugi daya, ini disebabkan karena saluran distribusi mempunyai tahanan, induktansi, dan kapasitas. Karena saluran distribusi primer ataupun sekunder berjarak pendek maka kapasitas dapat diabaikan, dengan demikian dapat dibuat rangkaian ekivalen dari saluran distribusi.
Kerugian akibat pelembekan, pelembekan logam perpengaruh terhadap sedikit pada semua suhu dan merupakan fungsi suhu dan waktu. Bersamaan dengan penurunan batas tegangan tarik pada keadaan komulatif. Pelembekan yang terlihat dan kerugian tegangan tarik tidak berpengaruh jika penghantar dalam  batas yang dianjurkan. Pada keadaan tertentu harga – harga pada suatu tingkat umur yang ditaksir dapat ditentukan. Untuk para ahli perlu mengetahui hubungan antara suhu kerja, waktu suhu kerja dan penurunan kekuatan penghantaryang bersangkutan.
Kerugian akibat panas, jika suatu penghantar dialairi arus listrik secara  terus – menerus maka akan menimbulkan panas, panas ini timbul akibat energi listrik yang mengalir pada penghantar tersebut. Semakin lama arus tresebut mengalir maka semakin panas penghantar tersebut dan semakin banyak energi listrik yang hilang karena energi tersebut berubah menjadi panas. Hal inilah yang merugikan karena jika energi itu hilang maka tegangan pada ujung penghantar tersebut akan berkurang. semakin banyak energin yang menjadi panas maka  semakin banyak tegangan yang menghilang.
Kerugian akibat Jarak, jarak sangat berpengaruh pada keandalan jaringan karena semakin jauh atau semakin panjang penghantar listrik tersebut maka akan banyak tegangan listrik yang menghilang karena penghantar itu saendiri memiliki hambatan atau tahanan, jadi karena jarak penghantar sangat jau dari sumber atau pembangkit maka nilai hambatan penghantar itu sendiri akan mengurangi tagangan yang mengalir pada penghantar tersebut.
Luas penampang kawat (penghantar), Arus listrik yang mengalir dalam penghantar selalu mengalami tahanan dari penghantar itu sendiri, besarnya tahanan tergantung bahannya.
Tegangan juga sangat berpengaruh terhadap rugi-rugi daya, semakin besar tegangan pada suatu saluran, maka semakin kecil arus pada saluran tersebut. Sedangkan arus adalah salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya rugi- rugi daya pada suatu saluran. Itu dapat dilihat dari rumus dibawah ini:
·         RUGI  DAYA      I² R ( I  besar, susut besar ) 
·         TAHANAN  R  =  ρ x L/A   ( Ohm )
Dimana;        ρ  =    tahanan jenis penghantar ( Ohm/m.mm² )
L  =    panjang penghantar ( m ) 
A  =    penampang penghantar ( mm² ),

Jenis-Jenis Losses
Losses ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bias berdasarkan sifat dari losses tersebut (losses teknik dan non teknik), maupun berdasarkan tempat terjadinya (losses transmisi, losses transformator, dan losses distribusi).

2.6.1 Losses Teknik
Yaitu hilangnya energi listrik yang dibangkitkan karena didesipasikan menjadi energi panas yaitu losses I2Rt,
Susut Energi     =   I² R .t         ( kWh )  

  1. Hilang daya tahanan
            Hilang daya tahanan untuk saluran tiga fasa kawat untuk saluran transmisi yang pendek dinyatakan oleh persamaan :
            P1 = 3I2R                                                                                            (1)
            Dari segi ekonomis, hilang tenaga tahunan atau hilang tenaga tahunan rata-rata perlu dipertimbangkan juga. Factor hilang tahunan adalah perbandingan antara hilang tenaga tahunan rata-rata dan hilang daya pada beban maksimum, atau
Dalam hubungannya dengan factor beban (load factor) sering digunakan persamaan pendekatan
                        fHT = 0,3fBT + 0,7 (fBT)2
dimana                        fHT = factor hilang tahunan
                  fBT = factor beban tahunan

  1. Rugi-Rugi Tembaga pada trafo
Rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sebagai :
                                    Pcu = I² . R
                                   
            Karena arus beban berubah- ubah, rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban.
                        Ploss beban ­­                                 x Pcu
                       
            Dimana            : Pcu­      = Rugi-Rugi tembaga
                                     I          = Arus yang mengalir ke Trafo
                                    R         = Resistansi Asli Trafo
                                    Z          = Impedansi Trafo
                                    V        = Tegangan Trafo
                                    S          = Plate / Kapasitas Trafo
                                    CosФ   = Faktor Daya